KAIRO (Arrahmah.id) — Sepuluh warga negara Indonesia — di antaranya selebritas seperti Wanda Hamidah, Zaskia Adya Mecca, Indadari, dan Ratna Galih — terkunci di Kairo.
Mereka yang bertujuan untuk bergabung dengan Global March to Gaza, seperti dilansir Middle East Monitor (15/6/2025), diawasi, dimonitor, dan ‘ditahan’ secara efektif.
Menurut sebuah pernyataan yang diposting oleh ustadz Abdul Somad, dikutip dari Middle East Monitor, para selebritas ini ditempatkan di bawah pengawasan ketat oleh otoritas Mesir dan tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Rafah.
Somad menulis di Instagram bahwa telepon mereka dipantau, pergerakan mereka dibayangi oleh pengawalan polisi, dan penggunaan media sosial mereka dapat membuat mereka berisiko ditangkap.
Aksi Global March to Gaza bukanlah aksi politik. Aksi ini merupakan reaksi atas seruan global yang meningkat terhadap penderitaan di Palestina sejak sebuah kapal kemanusiaan yang diblokir untuk mencapai Gaza.
Ribuan orang dari seluruh penjuru dunia kemudianmemutuskan berjalan menuju Rafah, jalur terakhir menuju Gaza yang terkepung, untuk memberikan bantuan.
Namun Mesir menanggapi pawai kemanusiaan itu dengan penahanan, deportasi, dan dalam beberapa kasus, kekerasan.
Video viral menunjukkan aktivis — termasuk warga Amerika dan Eropa — dilecehkan di dekat Ismailia. Seorang wanita Amerika dilaporkan dipukuli dan jilbabnya dirobek. Anggota parlemen Irlandia Paul Murphy ditahan dan dideportasi. (hanoum/arrahmah.id)